Thursday, April 4, 2013

Pieces


Title : Pieces
Rating : K+.
Genre : General.
Pairing(s) : None.
Warning(s) : None.
Disclaimer : I don’t own Prince of Tennis. All right reserved to Konomi Takeshi.
A/N : Rikkai's Sankyou (big three) time! It's in Indonesian though. Saya suka big three, dan inilah wujud mereka di mata saya. Tetep, mostly Yanagi-centric & rough draft. 


Mereka adalah tiga orang yang membimbing rikkai menuju kemenangan mutlak. Dari pribadi mereka yang berbeda, mereka bersatu, hingga membentuk kesatuan yang kuat dan cemerlang. Seperti cermin yang takkan pecah meski jatuh dari tempat setinggi apapun. Atau dilempar dengan benda sekuat apapun. Begitu kokoh dan jernih.
Namun, cermin itu hancur sedikit demi sedikit setelah Yukimura masuk rumah sakit. Cermin yang terbentuk dari curahan hati dan kerja keras mereka bertiga hancur menjadi kepingan kecil.
Yukimura pergi, tertinggal sendiri di rumah sakit yang berdinding putih bersih. Seprei, selimut, bantal, kasur, sampai bunga yang menghiasi kamarnya pun berwarna putih. Namun dalam pandangan Yukimura, semua terlihat hitam. Kosong.
Sanada tetap tinggal, bermaksud meneruskan mimpi mereka bertiga untuk terus menang sampai Yukimura kembali. Mereka bertiga? Bukannya ia hanya memikirkan Yukimura sampai hatinya yang sebenarnya paling murni diantara mereka bertiga jadi dipenuhi kegelapan yang haus akan kemenangan?
Dan akhirnya, disana berdiri seorang Yanagi. Ia tidak bergerak maju ataupun mundur. Ia menatap kedua sahabatnya yang semakin menjauh; lalu memperhatikan cermin yang telah hancur menjadi kepingan di depan matanya. Diambilnya satu kepingan.
Oh, kepingan ini,
Sesungguhnya begitu kokoh, namun kenapa pecah juga?
Apakah ini pertanda bahwa mimpi kita bertiga akan berakhir sampai disini?
Tercerai-berai seperti kepingan cermin ini?
Yanagi melihat kedua sahabatnya lagi. Mereka sudah hampir tak terlihat. Awan hitam di sekeliling mereka semakin mengaburkan pandangan.
Tak lama, ia mengambil kepingan-kepingan itu satu per satu. Ia mencoba untuk menyusun kembali kepingan tersebut. Tentu bukan hal yang mudah karena sudah terpecah kemana-mana, dan kemungkinan ada pecahan yang hilang.
Namun Yanagi tetap berusaha untuk menyusunnya. Ia terlanjur mempercayai - dan bermaksud untuk terus percaya - bahwa kepingan itu akan kembali seperti semula. Mungkin tidak akan sama seperti dulu, namun ia tidak peduli.
Asalkan cermin itu bisa tersusun kembali,
Asalkan mereka bisa bersatu kembali,
Karena ia percaya, bahwa mimpi mereka bertiga tidak akan hancur begitu saja.
Meski mereka tak melihatku lagi,
Akan kujaga kepingan-kepingan ini,
Sampai saatnya mereka tersusun kembali.

No comments:

Post a Comment